Ingredients :
Botok daging cincang saya ini menggunakan resep sakti turun temurun dari Oma tercinta. Masakan lezat, dan mudah membuatnya. Apalagi yang memiliki steamer.....hhmm...it will make more easy n super fast cooking ;)
- 300 gr daging sapi cincang
- 250 ml santan kental
- 4 butir telur ayam, kocok lepas
- cabai rawit secukupnya
- 2 helai daun bawang
- daun salam
- daun pisang atau aluminium foil untuk membungkus atau menggunakan pinggan tahan panas.
(saya menggunakan pinggan tahan panas).
Bumbu Halus :
- 6 butir bawang merah / 2 buah shallot
- 3 siung bawang putih
- 2 cm kunyit (1 sdt kunyit bubuk)
- 2 cm kencur
- 1 1/2 sdt lada halus
- 1 1/2 sdt ketumbar bubuk
- 2 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
Directions :
1. Tumis bumbu halus sampai harum. Angkat.
2. Campurkan daging cincang dengan tumisan bumbu, telur, daun bawang, dan santan. Aduk hingga rata.
3. Siapkan pinggan tahan panas atau daun pisang atau aluminium foil, beri daun salam, lalu masukan adonan, lalu masukan cabai rawit utuh. Bungkus.
4. Kukus sampai matang.
Botok daging cincang saya ini menggunakan resep sakti turun temurun dari Oma tercinta. Masakan lezat, dan mudah membuatnya. Apalagi yang memiliki steamer.....hhmm...it will make more easy n super fast cooking ;)
- 300 gr daging sapi cincang
- 250 ml santan kental
- 4 butir telur ayam, kocok lepas
- cabai rawit secukupnya
- 2 helai daun bawang
- daun salam
- daun pisang atau aluminium foil untuk membungkus atau menggunakan pinggan tahan panas.
(saya menggunakan pinggan tahan panas).
Bumbu Halus :
- 6 butir bawang merah / 2 buah shallot
- 3 siung bawang putih
- 2 cm kunyit (1 sdt kunyit bubuk)
- 2 cm kencur
- 1 1/2 sdt lada halus
- 1 1/2 sdt ketumbar bubuk
- 2 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
Directions :
1. Tumis bumbu halus sampai harum. Angkat.
2. Campurkan daging cincang dengan tumisan bumbu, telur, daun bawang, dan santan. Aduk hingga rata.
3. Siapkan pinggan tahan panas atau daun pisang atau aluminium foil, beri daun salam, lalu masukan adonan, lalu masukan cabai rawit utuh. Bungkus.
4. Kukus sampai matang.
No comments:
Post a Comment